Kesuksesan Hidup Seseorang

Kesuksesan adalah derajat keberhasilan seseorang dalam pemenuhan subjective terhadap kebutuhan hidupnya (material maupun spiritual baik secara quantitative maupun qualitative). Mengejar kesuksesan hidup (secara keseluruhan) memang merupakan idaman bagi setiap orang. Yang menjadi permasalahan, adalah bahwa kesuksesan itu kerap kali terasa sebagai sesuatu hal yang tidak mudah atau bahkan sangat sukar sekali untuk dicapai bagi kebanyakan orang. Dan pada skala yang lebih extreme bahkan dapat terasa sebagai hal yang tidak mungkin dapat dicapai oleh sekelompok orang tertentu. Namun kebanyakan orang sukses merasa belum sukses.

Jika kesuksesan dapat kita anggap sebagai kondisi / tingkat kualitas kehidupan seseorang, yang merupakan akumulasi hasil kemampuan dan usahanya, maka seharusnya setiap individu harus dapat menyadari dan meletakkan dirinya pada titik posisi diri yang tepat (sesuai kondisi dirinya masing-masing) untuk kemudian terus berusaha dalam interaksi positif dengan lingkungannya untuk mencapai kesuksesan (secara keseluruhan).

Dalam kenyataan sehari-hari, biasanya gambaran seseorang mengenai kesuksesan / keberhasilan masa depannya lebih bersifat subjective. Subjektifitas ini dibentuk oleh pengaruh dari dalam diri (internal) maupun dari masyarakat / lingkungan (external).

Hal inilah yang membuat sebagian besar pandangan orang terhadap pengertian kesuksesan itu tidak proposional (tidak seimbang pada tempatnya), cenderung berat sebelah yaitu ke masalah materi dan cenderung menggunakan kacamata orang lain untuk menilai dirinya sendiri. Hal tersebut terjadi karena pada kenyataannya adalah memang lebih sulit untuk mengenal diri sendiri daripada melihat sesuatu ke orang lain.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesuksesan hidup seseorang, yaitu :

Inteligensi,
Menurut David Wechsler, inteligensi adalah kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. secara garis besar dapat disimpulkan bahwa inteligensi adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh karena itu, inteligensi tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu.

Inteligensi merupakan suatu konsep mengenai kemampuan umum individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam kemampuan yang umum ini, terdapat kemampuan-kemampuan yang amat spesifik. Kemampuan-kemampuan yang spesifik ini memberikan pada individu suatu kondisi yang memungkinkan tercapainya pengetahuan, kecakapan, atau ketrampilan tertentu setelah melalui suatu latihan. Inilah yang disebut Bakat atau Aptitude. Karena suatu tes inteligensi tidak dirancang untuk menyingkap kemampuan-kemampuan khusus ini, maka bakat tidak dapat segera diketahui lewat tes inteligensi.

Orang yang memiliki inteligensi yang tinggi, serta di dukung dengan bakat yang ada, maka ada jaminan orang tersebut untuk mencapai kesuksesan dalam hidup, baik sukses dalam hal materi maupun spiritual.

Kreativitas,
Kreativitas merupakan salah satu ciri dari perilaku yang inteligen karena kreativitas juga merupakan manifestasi dari suatu proses kognitif. J. P. Guilford menjelaskan bahwa kreativitas adalah suatu proses berpikir yang bersifat divergen, yaitu kemampuan untuk memberikan berbagai alternatif jawaban berdasarkan informasi yang diberikan.

Hanya dengan bermodalkan sebuah kreativitas, seseorang akan dapat meraih sebuah kesuksesan besar dalam hidup. Misalnya, seseorang dapat membuat sebuah karya yang orisinil serta kreatif yang juga dapat bermanfaat bagi dirinya serta bagi orang-orang yang disekitarnya. Untuk menjadi kreatif tidak dibutuhkan IQ atau tingkat inteligensi yang tinggi. Dalam sebuah penelitian dikatakan bahwa, skor IQ yang rendah memang diikuti oleh tingkat kreativitas yang rendah pula. Namun semakin tinggi skor IQ, tidak selalu diikuti tingkat kreativitas yang tinggi pula. Sampai pada skor IQ tertentu, masih terdapat korelasi yang cukup berarti. Tetapi lebih tinggi lagi, ternyata tidak ditemukan adanya hubungan antara IQ dengan tingkat kreativitas.
Apabila seseorang mempunyai skor IQ yang rendah bukan berarti bahwa ia tidak bisa menjadi orang yang sukses, namun jika di dukung dengan tingkat kreativitas yang tinggi orang tersebut bukan tidak mungkin dapat menjadi orang yang sukses.

Kecerdasan Emosi,
Selama ini banyak orang menganggap bahwa jika seseorang memiliki tingkat kecerdasan intelektual (IQ) yang tinggi, maka orang tersebut memiliki peluang untuk meraih kesuksesan yang lebih besar di banding orang lain. Pada kenyataannya, ada banyak kasus di mana seseorang yang memiliki tingkat kecerdasan intelektual yang tinggi tersisih dari orang lain yang tingkat kecerdasan intelektualnya lebih rendah. Ternyata IQ (Intelligence Quotient) yang tinggi tidak menjamin seseorang akan meraih kesuksesan.

Daniel Goleman, seorang profesor dari Universitas Harvard menjelaskan bahwa ada ukuran/patokan lain yang menentukan tingkat kesuksesan seseorang. Dalam bukunya yang terkenal, Emotional Intelligence, membuktikan bahwa tingkat emosional manusia lebih mampu memperlihatkan kesuksesan seseorang.
Kecerdasan Emosional (EQ) tumbuh seiring pertumbuhan seseorang sejak lahir hingga meninggal dunia. Pertumbuhan EQ dipengaruhi oleh lingkungan, keluarga, dan contoh-contoh yang didapat seseorang sejak lahir dari orang tuanya. Kecerdasan Emosi menyangkut banyak aspek penting, yang agaknya semakin sulit didapatkan pada manusia modern, yaitu:
· empati (memahami orang lain secara mendalam)
· mengungkapkan dan memahami perasaan
· mengendalikan amarah
· kemandirian
· kemampuan menyesuaikan diri
· disukai
· kemampuan memecahkan masalah antar pribadi ketekunan
· kesetiakawanan
· keramahan

Jika seseorang memiliki IQ yang tinggi, ditambah dengan EQ yang tinggi pula, orang tersebut akan lebih mampu menguasai keadaan, dan merebut setiap peluang yang ada tanpa membuat masalah yang baru.

Prestasi Belajar,
Prestasi belajar seseorang hanya diukur dengan angka-angka yang diterima siswa pada saat menerima raport, atau mahasiswa yang mendapatkan IPK yang tinggi dan lain-lain. Namun walau begitu prestasi belajar juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan hidup seseorang, jika memiliki prestasi belajar yang bagus tentunya akan mempermudah seseorang untuk meraih sebuah kesuksesan dalam hidup, meski untuk mencapainya juga tidak terlepas dari beberapa faktor-faktor lain, baik internal maupun external.

Akan lebih baik lagi jika seseorang dapat memiliki prestasi belajar yang baik disertai dengan daya kreativitas yang tinggi dan menjalankan nya sesuai dengan bakat yang dimilikinya.

Keberuntungan,
Faktor yang tidak kalah pentingnya dalam proses kesuksesan hidup seseorang adalah faktor keberuntungan. Walaupun seseorang memiliki IQ yang tinggi, mempunyai bakat, daya kreativitas serta prestasi belajar yang baik, namun tidak disertai dengan faktor keberuntungan.

Tetapi ada orang yang mempunyai kemampuan yang tidak terlalu bagus, tetapi mau berusaha dan bekerja keras disertai dengan faktor keberuntungan juga akan dapat meraih sebuah kesuksesan dalam hidup.

Untuk sukses tentu saja tidak hanya ada satu jalan saja, karena ternyata semua jalan yang ada pada dasarnya dapat membawa kita menuju ke kesuksesan. Adapun tentunya masing-masing individu yang ingin sukses haruslah mempunyai dan menanamkan sifat-sifat positif sebagai modal utama untuk memetik kesuksesan tersebut pada saatnya.

Share:

0 Comments