Mini Review: Teman Tapi Menikah



Hola!
Setelah terakhir kali ke bioskop itu untuk nonton Dilan 1990, dan banyak melewatkan film-film bagus (T.T) akhirnya bisa me-list film apa saja yang mau ditonton dibulan ini. Iya, karena satu dan lain hal (yang menyebalkan) jadinya kelewat deh film-film bagus yang kemaren-kemaren, huhuhu...
Anyway, kali ini mau mini review film Teman Tapi Menikah, based on true story by Ayudia Bing Slamet dan Ditto Percussion. Film ini emang udah masuk list film yang harus ditonton karena penasaran sama ceritanya. Honestly, gak baca bukunya yang cukup booming, jadi no expectation nontonnya. Paling penasaran, bisa gak ya Vanesha keluar dari bayang-bayang 'Milea'.

Filmnya dibuka dengan sound yang asik banget. Bikin kangen main perkusi lagi. Alur ceritanya juga smooth, dari Ditto yang ngefans sama Ayu karena sering liat ditelevisi, sampai akhirnya satu sekolah dan duduknya sebangku pula. Film ini tu ngeliatin gimana seseorang bisa jadi 'motivasi' bagi orang lain tanpa tekanan, tulus, selalu ingin jadi yang terbaik tanpa membebani.

Bagaimana menyimpan rasa hingga berbelas-tahun lamanya.

Chemistry Adipati-Vanesha sih dapet banget menurut saya, jauh lebih natural dan apa adanya. Adipati masih cocok aja lho jadi anak SMP yang culun sampai jadi gede dan keren, he did a great job, as always.

Mungkin karena filmnya based on true story kali ya, jadi ceritanya berasa lebih relate, dan tulus aja gitu. Jadi gemes liat Ditto yang gak ngomong-ngomong kalau sayang sama Ucha, dan salut juga sih sama segala usahanya dia mewujudkan satu-satu janjinya. Promise is promise. Harus ditepati.

Good news lainnya adalah Vanesha lepas dari bayang-bayang Milea. Menurut saya dia cukup berhasil memerankan tokoh Ayudia Bing Slamet. Mungkin sedikit kemudaan di adegan 'married'nya. Tapi overall good movie, dan bikin kangen sama sahabat. Hahahaha.

Kayaknya filmnya masih tayang deh di bioskop, ayo nonton mumpung belum turun layar.
Cheers!

Share:

0 Comments